Bermimpi itu Keren

Ir Soekarno pernah bilang “ Bermimpilah setinggi langit jika jatuh, di antara bintang bintang.  Mimpi itu harus di bangun dengan rasa keyakinan yang besar, coba bayangkan jika kamu bermimpi tanpa memegang keyakinan yang besar. Bagaimana bisa orang lain percaya dengan impianmu sedang kamu saja tidak yakin.

Tetapi, masih ada sebagian orang yang takut untuk bermimpi. “tidak perlu bermimpi tinggi jika akhirnya akan jatuh, yang dekat saja belum tentu tercapai.” Jika kalian adalah sebagian darinya, buang jauh jauh mindset seperti itu, tidak baik. Perlu kalian ketahui, mindset seperti itu tidak akan membuatmu mudah untuk meraih mimpimu dan tentunya tidak membuatmu menjadi lebih baik lagi.

Riset mindsetmu, ubahlah dengan kata kata positif “Saya bisa, ini mudah, ini menyenangkan, saya yang terbaik, ini milik saya, karena ketika kita bisa berbicara dengan diri sendiri, otak kita menerima kata kata itu sebagai perintah. Your wish is a command! Percaya sebelum terjadi, pasti akan terjadi. (Mardigu WP)

 Kita ambil kisah inspirasi dari Nabi Muhammad yang mempunyai impian menegakkan dan menyebarkan salah satu agama terbesar di dunia, Agama Islam. Berapa banyak orang yang mencaci, mencela mimpi, bahkan ada yang menyebutnya gila karena mimpinya, yang mereka anggap mustahil. Tetapi dengan keyakinan yang penuh dan keinginan yang besar, Nabi Muhammad berhasil membuktikan impiannya, tidak peduli dengan celaan dan cacian, beliau hanya fokus dengan apa yang beliau inginkan. Kita bisa ambil kesimpulan bahwa, sebesar apapun mimpi yang kita punya akan bisa diwujudkan asal kita yakin dan mau berusaha untuk itu, Allah Maha Mengabulkan segalanya, everything will be happen because impossible is nothing dengan izin Nya semua bisa terjadi. Allah berfirman di Qs 68 ayat 1-6 tentang mimpi yang harus ditulis dan diwujudkan. Ali bin Abi Thalib pernah berkata “Bagi mereka yang percaya tidak perlu penjelasan, bagi yang tidak percaya tidak akan pernah cukup untuk semua penjelasan.”

Sebenarnya bukan bisa atau tidak bisanya tetapi, mau atau tidaknya kita untuk bermimpi. Karena sebelum ada kata bisa ada kata mau.

Kamu punya impian apa sejauh ini?  Jadilah pemimpi dan bermimpilah sebelum berbayar. [Jejew]